Monday 10 May 2010

Karena Buku, Anak Menjadi Kreatif


Minimnya etos wirausaha pada generasi muda, direspon Savitry Indrawardhany [34] dengan cara mengelola Taman Bacaan Anak Keluarga Pelangi. Menempati rumah kontrakan di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan sejak tahun 2002, Iin memupuk etos wirausaha anak asuhannya dengan cara ‘melek media’ yang dipahaminya selama kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP, Jakarta, 1998.
“Anak-anak ditekankan pada pola pikir untuk membantu orangtua, karena mereka dari golongan ekonomi lemah. Mereka kami modali untuk menumbuhkan life skill yang mandiri sekaligus penuh percaya diri,” akunya menjelaskan cara menanam benih wiraswasta pada anak asuhnya. Bahkan, Asep, salah seorang angkatan pertama Keluarga Pelangi, kini telah mampu mandiri. “Sekarang dia sudah punya sebuah sepeda motor cicilan yang digunakan untuk membantu usaha keluarganya. Bayangkan, tadinya dia anak dari seorang mustahik [yang berhak mendapat zakat] tapi kini sudah mampu memberi kepada orang lain seperti seorang muzakki [orang wajib zakat],” papar ibu dua anak ini sumringah.
Taman Bacaan Anak, telah dimaknai Iin sebagai pintu awal untuk menghidupkan ‘tangan kreatif’ setiap anak asuhnya. Dan ia mengerjakan itu dengan cukup senang meski tetap mengandung risiko. “Tantangan terberatnya adalah anak asuh yang mulai meluntur semangatnya. Mereka sudah termakan zaman dan tak mampu menjaga dirinya sendiri. Tapi saya merasa bersyukur, karena dengan adanya anak-anak Keluarga Pelangi, anak-anak saya mendapat teman bermain dan belajar,” katanya.
Untuk menjaga kelangsungan Keluarga Pelangi, operator UNICEF selama menjadi mahasiswa ini, melebarkan jejaring dengan para relawan yang diorganisir oleh 1001buku. Iin berharap akan membuat Muharram Award sebagai ajang kreativitas anak muslim. “Dengan Muharram Award, saya membayangkan anak-anak akan terpacu untuk terus kreatif menggapai cita-citanya,” harapnya.
Dengan modal koleksi buku, film, dan permainan cerdas, Iin bisa memupuk kreativitas anak-anak di sekitar rumah kontrakannya. Dan ia melakukannya, di tengah harga media pembelajaran yang terus merangkak naik. Tapi dia yakin itu akan berhasil. Anda bisa juga mencontohnya, lho.(alifmagz.com)

Beri komentar

No comments:

Post a Comment