Tuesday 18 August 2009

Teknik Dasar Berbicara Kepada Anak

Ketika kami membantu keluarga dalam acara Nanny 911,orang tua selalu heran karena anak-anak mereka yang lepas kendali langsung terdiam ketika kami tiba,padahal mereka sebelumnya baru saja terlibat dalam pertandingan menjerit.Mengapa mereka mendengarkan kami tetapi tidak pada orang tuanya?

Karena kami mengambil langkah-langkah sederhana untuk membuat anak merasa aman.Dan ketika anak merasa aman,mereka bisa berbicara dengan bebas dan jujur.
Ikuti langkah-langkah yang dijabarkan oleh Nanny Deb dan Stella berikut ini dan gunakan saat menghadapi anak-anak yang sedang kesal:

1. Turunkan tubuh Anda setinggi anak.
Duduk atau berlutut;pilih yang nyaman untuk Anda.

2. Tatap matanya.
Ini penting sekali.Jika perlu palingkan kepala anak dengan tangan Anda –dengan lembut-supaya dia menatap langsung kepada Anda.

3. Jika si anak sangat marah,usap punggung atau perutnya.
Usapan pengakuan.Anda tidak perlu memeluk atau menarik anak ke dekat Anda ketika Anda sedang berbicara kecuali si anak benar-benar histeris dan perlu ditenangkan.(Kalau itu terjadi,biarkan si anak tenang sebelum memulai percakapan apapun.Suruh mereka menarik nafas dan bantu mereka melakukan itu-ini biasanya sangat membantu).

4. Ubah nada suara Anda.
Berkatalah dengan suara yang tegas tetapi lembut.Suara serius adalah suara yang tidak tinggi.Pernah,Nanny Deb berjalan masuk ke sebuah rumah dan seorang bocah berusia tujuh tahun sedang memukuli ibunya yang terduduk diam di atas sofa.Tanpa buang waktu,Nanny Deb memegang tangan si anak dan berkata,”Kamu hentikan ini sekarang juga.Jangan pernah lakukan itu pada ibumu lagi.”Kemudian dia langsung mendapat time out tanpa melirik ke belakang.Nanny Deb tidak berteriak ataupun menjerit.Nada suaranya sudah cukup berkata : kekerasan tidak akan ditoleransi.

5. Beri kata-kata kepada anak untuk membantu mengalirnya percakapan.
Lihat contoh berikut:
Untuk anak-anak yang masih kecil,katakana,”Coba ikuti ibu” dan kemudian dorong anak untuk mencoba.Untuk anak-anak yang lebih besar,Anda bisa memulai percakapan dengan mengatakan sesuatu yang jelas,seperti :
“Kamu kelihatannya kesal.”
“Coba kasih tahu ibu/ayah apa yang membuatmu kesal.”
“Apa yang membuat kamu kesal?”
“Kamu marah karena apa?”

6. Ulangi apa yang dikatakan oleh si anak
Ini menunjukkan kepada mereka kalau Anda benar-benar mendengarkan.Hal ini juga memberi Anda waktu untuk mengatur ulang pikiran Anda.

7. Jangan menyela
Biarkan anak mengatakan apa yang ada di benaknya.Katakan kalau Anda mengerti.Kemudian,ketika giliran Anda tiba,mereka akan berhenti bicara (karena mereka bilang begitu) dan mendengarkan Anda.Kalau mereka menyela ketika Anda sedang bicara,katakan ,”Ayah/ibu mengerti,tetapi biarkan ayah/ibu selesai dulu,kemudian baru kamu bisa bicara.”

8.Tetap tenang.
Betapapun bergejolaknya hati Anda!

No comments:

Post a Comment