Thursday 27 August 2009

12 Cara Meredakan Amukan Anak

Siapa yang tahan menghadapi anak balita mengamuk?Apalagi jika kita sedang terburu-buru atau berada di tempat umum.Buat si kecil,mengamuk amat menyedot energy,menegangkan syaraf,dan mengguncang emosi.Kadang juga membuat tenggorokannya sakit lantaran menjerit-jerit dan,ini yang tidak diharapkan,beresiko cedera fisik karena meronta-ronta atau berguling-guling.

Ibarat letusan gunung berapi,kita semua pasti mengharapkan ledakan kemarahan anak mereda.Lebih cepat,lebih baik.Parents guide akan memaparkan 12 cara meredakan amukan balita yang sudah pernah dibuktikan efektivitasnya:

1. Tenangkan diri,tenangkan anak
Ketenangan adalah modal awal kita sekaligus modal utama.Bahkan si kecil pun sebenarnya membutuhkan ketenangan kita.Jadi,JANGAN IKUT MARAH!Segera tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan.Lakukan sekitar 3-4 kali.Setelah itu,peluk si kecil dengan lembut (tapi tegas) agar ia tidak mencederai dirinya atau orang lain.Jauhkan ia dari penyebab kemarahannya.

2. Bantu menghilangkan penyebabnya
Anak balita mengamuk karena frustasi.Jika ia frustasi karena tidak bisa memakai kaos kaki dengan rapi,ambil kaos kakinya dan tunjukkan cara termudah melakukannya.Tawarkan,apa mau coba lagi?
Jika penyebabnya adalah keinginan yang tak kesampaian,misalnya ingin main sepeda ke jalan raya tapi dilarang karena berbahaya,maka tunjukkanlah empati,ketegasan,dan sekaligus alternative pemecahan.”Ibu tahu kamu ingin naik sepeda ke jalan raya,tapi itu tidak boleh karena berbahaya.Banyak kendaraan.Lain kali kita pergi ke jalan besar yang sepi,dan kamu boleh main sepeda sepuasnya.”

3. Melucu,melawak.
Anak balita umumnya mudah tergelitik rasa humornya.Keluarkan koleksi lelucon kita.Ucapkanlah kata-kata atau kalimat konyol – asal tidak jorok atau kasar.Bertingkahlah seperti seekor monyet,gajah,atau kodok.Kalau bisa mengarang lagu konyol dengan cepat,boleh juga.Seperti apa lagu konyol?Ya misalnya seperti ini:Telor-telor,ulat-ulat,kepompong,kupu-kupu,kasihan deh kamuuu……

4. Ceritakan waktu ayah/ibu kecil
Anak balita senang mendengar cerita tentang orang tuanya.Makin lucu atau seru ceritanya,makin baik.Misalnya,”Tahu nggak,waktu kecil ibu pernah marah-marah dan menangis.Tahu-tahu,ibu batuk-batuk.Uhuk,uhuk!Coba tebak kenapa?Ternyata…….ibu menelan seekor nyamuk!”

5. Main plesetan
Kepekaan bahasa anak balita biasanya tinggi.Plesetan akan menggugahnya.Coba plesetkan lagu-lagu yang sudah dikenal si kecil,Naik-Naik Ke Puncak Gunung,misalnya:Naik-naik ke puncak hidung,tinggi,tinggi sekali……(sambil menggerakkan jari tangan dan pipi kita ke atas hidung anak).Tentu saja yang lainnya bisa juga kita plesetkan.”Coba tebak,apa bedanya kucing sama kucring?Mau tahu?Kucing kakinya empat,kalau kucring kakinya emprat.”

6. Adakan lomba
Anak balita senang berkompetisi dengan orang dewasa untuk menunjukkan ‘kendali’nya.Coba adakan lomba diam paling lama,lomba tertawa paling lama,lomba senyum paling lama,lomba tidak berkedip paling lama,lomba aduu cepat cuci muka (biar segar!),lomba menghembuskan nafas paling panjang,dan banyak lagi.Kalau anak mengamuksambil melempar-lempar barang,kita bahkan bisa mengadakan lomba mengumpulkan barang.

7. Buat suara-suara aneh
Seperti dalang atau pemain sandiwara boneka,mendongenglah dengan memakai suara yang aneh-aneh,”Hauuummm……(suara singa,sambil menggaruk udara dengan dua tangan).Aku ini singa me-na-kut-kaaaan…….hauuummm!”(melompat,seperti mau menerkam).

8. Gerak dan sajak (atau lagu)
Masih ingat sajak yang berjudul “Dua Ekor Kelinci Berebut Sepotong Roti?”Coba peragakan dengan gerakan:
Dua ekor kelinci berebut sepotong roti/Minta tolong kepada kera/Roti itu dibelah menjadi dua/Ditimbang-timbang,berat yang mana?/Berat yang kiri,digigit.Berat yang kanan,digigit/Lama-lama rotinya habis/Dua ekor kelinci tinggal menangis,huhuhuhu….

9. Ingatkan hal-hal menyenangkan
Ini saran klasik dari Julie Andrews dalam film The Sound Of Music,tepatnya dalam lagu ‘My Favourite Things’.Penggalan syairnya seperti ini:When the dog bites,when the bee stings,when I’m feeling sad,I simply remember my favourite things,and then I don’t feel so bad!
Lalu Andrews mengingat-ingat tetesan hujan di atas bunga mawar,kumis anak kucing,bingkisan kado yang diikat pita,dan banyak lagi.Si kecil senang apa – kucingnya?Temannya yang lucu?Saat jalan-jalan dengan ayahnya?

10.Bocorkan ‘rahasia’
Anak balita itu curious.Apalagi kalau itu urusan (apalagi rahasia) orang dewasa.”Eh,eh,Ayah punya rahasia penting.Jangan bilang siapa-siapa,ya?Mau tahu?Begini…….Ayah dulu penakut sama kucing,lho!Kalau ketemu kucing,ayah ngumpet.Sekarang juga masih agak-agak geli dikit,sih…..Tapi,psst,jangan bilang siapa-siapa,ya?

11.Katakan hal-hal positif
Si kecil masih mengamuk?Cobalah duduk sedekat mungkin di hadapannya.Pegang bahunya atau genggam kedua tangannya.Kita bisa bicara seperti ini:”Sayang,tiap kamu marah-marah seperti ini,kamu tuh mengeluarkan tenaga besaaar sekali.Jadi,sebenarnya kamu itu tenaganya kuat,lho.Nah,bayangkan kalau tenaga itu disimpan,dan dipakai untuk melawan kuman penyakit yang mau masuk ke badanmu sekarang – kamu tahu,kan,di luar sini banyak kumanyang tidak kelihatan?Pasti kamu tidak gampang sakit.Gimana menurutmu,lebih baik tenaga disimpan atau dibuang-buang?”

12.Main gelitik-gelitikan
Kalau semua cara di atas masih gagal juga,cobalah ‘jurus pamungkas’ ini.Cari ‘titik geli’ si kecil.Pinggang?Telapak kaki?Telinga?Atau leher?Masak sih,dia tidak tertawa juga?

No comments:

Post a Comment