Saturday 26 February 2011

Cinta Luar Biasa Dari Orang-Orang Biasa

Seorang tukang nasi goreng punya kebiasaan menyisakan dua piring nasi gorengnya untuk diberikan kepada pemulung atau pengemis yang lewat di depan gerobaknya.

Mirip dengan si tukang nasgor,seorang ibu membuat tujuh nasi bungkus yang selalu diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan,setiap hari,selama bertahun-tahun.

Berbeda dengan kedua orang tadi,seseorang yang hidupnya sangat pas-pasan,menyumbangkan sebagian besar tenaganya untuk mengurusi anak-anak kurang gizi dari kampung-kampung di sekitar rumahnya.

Di Klaten, Jawa Tengah, ada seorang tukang becak miskin tapi ahli bersedekah. Meskipun miskin, ia tidak mau kemiskinannya membuatnya terhalang untuk bersedekah.

Sedekah yang dilakukannya pun tergolong cukup unik, yaitu dengan menggratiskan penumpangnya setiap hari Jum'at.

Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin , China .

Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.

Dengan cara berbeda-beda,kelima orang tadi memberi cinta tak terbatas pada orang-orang di sekitarnya.Yang mereka lakukan sebetulnya biasa saja,tapi dilakukan dengan cara yang sangat luar biasa,bukan?

Berkaca dari ketiganya,ternyata banyak ya,cara yang bisa dilakukan untuk membuat diri kita berarti.Tak perlulah berencana melakukan hal-hal besar yang akhirnya malah tidak pernah kita lakukan saking besarnya rencana.Di balik tindakan sederhana itu,ketiga orang tadi telah melakukan hal istimewa bagi kemanusiaan.Mereka telah memberi arti dalam kehidupan.

Wednesday 23 February 2011

Hidup Ini Indah

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat segelas air dan bertanya pada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini? "Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. " kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit,
tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan
saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya"

"Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa, setelah istirahat nanti dapat diambil lagi..

HIDUP INI SINGKAT, jadi cobalah menikmati dan manfaatkan. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

KARENANYA JANGAN MUDAH BERPIKIRAN BURUK